Rabu, 12 Desember 2012

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM (PERUSAHAAN GO PUBLIC)


PT. XL Axiata Tbk.


PT XL Axiata Tbk  (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler diIndonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia.
XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.

A. Struktur Organisasi Secara Umum
Struktur Organisasi PT XL Axiata
Dalam struktur organisasi PT. XL Axiata, Tbk yang berada pada posisi paling atas dalam struktur organisasi adalah pemegang saham. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham. Dalam struktur organisasi PT XL Axiata, TBK memiliki 6 divisi utama yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direksi. Diantaranya adalah Services, Consumer Marketing, Finance, Corporate Services, Commerce, Presdir’s Office. Berikut merupakan struktur dari PT XL Axiata, Tbk secara umum.


GAMBAR SRUKTUR ORGANISASI PT XL AXIATA TBK


Tugas dan Wewenang

1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organisasi tertinggi dalam struktur korporasi XL, dengan wewenang antara lain :
• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
• Mengesahkan Perubahan Anggaran Dasar.
• Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan.
• Menyetujui rencana perolehan dan penggunaan dana.
• Menunjuk akuntan publik.
• Menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diberikan kekuasaan oleh Perusahaan untuk melakukan pengarahan, pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan roda usaha Perusahaan. Hal ini bertujuan guna memastikan Direksi mematuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya.

3. Direksi
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Selain memusatkan perhatian pada tugas yang diembankan, Direksi juga diharapkan dapat melakukan koordinasi dan komunikasi dalam menerapkan strategi Perusahaan untuk memastikan bahwa mereka bekerja menuju tujuan yang sama.

4. Komite Audit
Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi integritas laporan keuangan yang dibuat oleh Perusahaan, melakukan penilaian efektifitas sistem pengawasan internal dan mengidentifikasi masalah yang dapat muncul jika terjadi pelanggaran hukum dan peraturan. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Pedoman Kerja Komite Audit yang memuat penjelasan mengenai peran serta tugas mereka yang sejalan dengan seluruh peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

5. Komite Operasional
Komite Operasional yang bertanggung jawab kepada Direksi memiliki wewenang untuk mensahkan, menelaah serta memantau kinerja pendapatan Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Komite ini juga bertugas menelaah kelayakan dan efektifitas program–program Perusahaan terkait dengan produk, biaya dan anggaran serta jaringan, sekaligus mendukung pelaksanaannya.

6. Komite Sumber Daya Manusia
Komite Sumber Daya Manusia yang bertanggung jawab kepada Direksi untuk mengembangkan dan menelaah Strategi Perusahaan terkait dengan pengembangan organisasi, pemberian penghargaan dan tunjangan untuk karyawan, kebijakan SDM, program bakat, strategi outsourcing, budaya perusahaan serta pengaturan penempatan karyawan.



7. Komite Anggaran
Komite Anggaran yang bertanggung jawab kepada Direksi dan membahas tentang topik khusus yang berhubungan dengan pengaturan anggaran untuk CAPEX dan OPEX agar sesuai dengan target EBITDA Perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, Komite Anggaran ditugaskan untuk memberikan persetujuan dan rekomendasi atas permintaan tambahan anggaran, persetujuan perpindahan anggaran, dan secara aktif mencari peluang untuk penghematan pengeluaran.

8. Komite Strategi Produk
Komite Strategi Produk memiliki kewenangan untuk menelaah, menganalisa dan menyetujui proposal dari skema harga terkait program baru atau sedang berjalan serta layanan, dengan tetap berpegang pada perhitungan biaya, resiko dan potensi pendapatan. Komite Strategi Produk dibentuk sebagai suatu sub-komite yang melapor kepada Komite Operasional.

9. Komite Teknologi Informasi
Komite Teknologi Informasi dibentuk sebagai suatu sub-komite yang bertanggung jawab kepada Komite Operasional. Komite ini dibentuk untuk mengendalikan dan menjaga peningkatan asset dan investasi Perusahaan dalam secara terkontrol dan terkelola, menyelaraskan selaras dengan perencanaan utama Teknologi Industri dengan strategi bisnis perusahaan, serta merekomendasikan perubahan-perubahan terpadu terkait teknologi dan infrastruktur.

B. Struktur Organisasi Secara Khusus
Struktur Organisasi Director of Commerce PT XL Axiata



Gambar Struktur Organisasi Director of Commerce PT XL Axiata, Tbk

Tugas dan Wewenang

1. Director of Commerce
Bagian ini memiliki fungsi mengawasi dan melakukan controlling terhadap pelayanan dan distribusi purna jual XL. Bagian ini memiliki seorang General Manager sebagai pelaksana dalam pengawasan dan kontrolnya.

2. General Manager (GM) Customer Service
Merupakan bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap bawahannya serta memberikan laporan secara global yang berisi informasi tentang pencapaian Key Performance Indikator (KPI) pada bagian Customer Service kepada Vice President (VP) atau Director of Commerce. Dalam hal ini General Manager (GM) Customer Service membawahi 5 Manager yaitu :
• Manager Contact Management
• Manager Vendor Management
• Manager XLC Service Quality Management
• Manager Knowledge Management
• Manager Performance & Support System 

3. Secretary
Bagian ini berada di bawah GM Customer Service dan memilki tugas sebagai asisten dari General Manager. Tugas utamanya adalah mengagendakan jadwal kerja General Manager, mengatur kontak-kontak manager, membuat dokumen-dokumen bisnis, serta menciptakan sebuah sistem kerja dimana seorang General Manager tersebut dapat bekerja secara efisien dan efektif.

4. Manager Contact Management
Merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap terhadap divisi – divisi yang berada di bawahnya. Tujuannya adalah agar Key Performance Indikator (KPI) yang telah ditentukan dapat tercapai. Berikut ini adalah divisi–divisi yang berada di bawah Manager Contact Management beserta dengan fungsinya.
• Premium Customer Management
Divisi ini memiliki tugas melakukan special handling kepada pelanggan yang tergolong ke dalam pelanggan premium. Pelanggan premium merupakan pelanggan dengan tingkat penggunaan layanan XL lebih dari Rp 750.000,- per bulan. Divisi ini memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan menjalin komunikasi serta hubungan dengan pelanggan premium tersebut.
• Corporate Customer Management
Divisi ini memiliki tugas melakukan special handling kepada pelanggan yang tergolong ke dalam pelanggan corporate. Pelanggan corporate biasanya merupakan sebuah perusahaan atau organisasi yang menggunakan nomor XL dengan jumlah yang banyak secara bersamaan. Divisi ini memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan menjalin komunikasi serta hubungan dengan pelanggan premium corporate.
• Outbond Call Management
Divisi ini memiliki tugas melakukan survey kepuasan pelanggan serta melakukan sosialisasi terhadap kegiatan marketing, seperti CISAT dan marketing program, kepada frontliner.
• Activation (Spv Jkt, West)
Divisi ini memiliki tugas melakukan validasi data serta pengaktifan terhadap nomor–nomor pelanggan yang bersifat pascabayar. Adapun jika sebelum pengaktifan ditemuakan data–data pelanggan yang tidak valid maka divisi ini berhak untuk menolak/reject pelanggan tersebut atau menawarkan pelanggan tersebut untuk menggunakan nomor prabayar.

5. Manager Vendor Management
Merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap pencapaian Key Performance Indikator (KPI) oleh divisi-divisi yang berada di bawahnya. Selain itu bagian ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas manajemen dari vendor yang bersifat outsource, dan menjaga hubungan relasi kerja antara perusahaan dengan vendor tersebut . Berikut ini adalah divisi–divisi yang berada dibawah Manager Vendor Management beserta dengan fungsinya.
• Service Readiness/VMO Analyst
Divisi ini memiliki tugas pengawasan terhadap vendor. Divisi ini memiliki peranan penting dalam controlling kinerja vendor. Melalui divisi inilah, vendor mendapat teguran, koreksi, kalibrasi, dan eksekusi atas kinerja vendor tersebut. Namun divisi ini tidak memiliki wewenang dalam pemutusan kontrak kerja dengan vendor.
• Call Center QA (QA Premium/Corp/Outbond)
Divisi ini memiliki tugas memberikan penilaian terhadap kualitas call center dengan cara survey langsung ke lapangan. Hal ini dalam rangka menjaga kualitas call center tersebut.
• Call Center VADS
Divisi ini merupakan vendor pelaksana yang secara tidak langsung berhubungan dengan bagian vendor menegement.

6. Manager XLC Service Quality Management
Merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap pencapaian Key Performance Indikator (KPI) pada bagiannya. Selain itu bagian ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas.
• XLC Quality Management
Divisi ini memiliki tugas kontrol terhadap kualitas pada XL Center(XLC) secara tidak langsung, artinya mengacu pada laporan-laporan yang diberikan oleh tim survey lapangan. Adapun kualitas yang dikontrol harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.
• XLC QA
Divisi ini memiliki tugas survey lapangan terhadap XL Center (XLC). Adapun survey lapangan tersebut bertujuan untuk mengontrol secara langsung kualitas dari XL Center apakah sudah berjalan sesuai dengan standarisasi yang ada.

7. Manager Knowledge Management
Merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap customer service’s knowledge. Artinya, bagian ini bertugas untuk memberikan informasi kepada seluruh pegawai dan frontliner pada bagian customer service tentang seluk beluk perusahaan beserta produk-produknya. Adapun fungsi controlling yang dilakukan melalui tes secara tidak langsung terhadap pegawai maupun agent–agent perusahaan. Berikut ini adalah bagian–bagian yang berada dibawah Manager Knowledge Management beserta tugasnya.
• Basic Module and New Hired Readiness
Divisi ini memiliki tugas untuk selalu memastikan ketersediaannya modul-modul bagi pegawai baru. Apabila modul-modul bagi pegawai baru mengalami perubahan atupun tidak tersedia maka divisi ini bertanggung jawab dalam penyediaan modul–modul tersebut. Selain itu divisi ini memiliki peranan dalam fungsi controlling pengetahuan yang dimiliki oleh para pegawai dan agent-agent perusahaan akan produk–produk perusahaan dengan cara melakukan tes secara tidak langsung.
• e-System Knowledge Base Staff, eLearning and Visual Aids
Divisi ini memiliki tugas melakukan maintenance atau perawatan berkala terhadap sistem informasi yang ada khususnya bagi kepentingan knowledge management. Adapun salah satu bentuk system informasi yang ada adalah web yang dapat diakses oleh pegawai dimana informasi di dalamnya selalu diupdate oleh divisi ini.
• Continues Learning Program Update, Complaint and Troubleshooting
Divisi ini memiliki tugas menangani Complain Troubleshooting (CTT). Divisi ini merupakan bagian pertama kali yang akan menerima laporan–laporan tentang permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi pada layanan yang ada. Laporan tersebut akan diteruskan kepada frontliner dan kepada backdoor beserta dengan solusinya.
• Service Excellence Promoter
Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga stabilitas kinerja para agentagent
perusahaan. Artinya divisi ini berfungsi untuk meningkatkan
dan memepertahankan kinerja para agent dengan cara memperhatikan
kesehatan para agent-agent perusahaan dari sudut pandang
mentalitasnya.

8. Manager Performance and Support System Management
Merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Director of Commerce. General Manager (GM) Customer Service bertugas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap bawahannya dalam menjalankan fungsi handling dan performance mangament. Selain itu bagian ini juga menjalankan fungsi pengawasan dan controlling terhadap pencapaian Key Performance Indikator (KPI) oleh divisi – divisi di bawahnya. Berikut ini adalah bagian–bagian yang berada di bawah oleh Manager Performance and Support System Management beserta tugasnya.
• CS System Development Support
Divisi ini memiliki tugas untuk pengadaan infrastruktur dan memastikan infrastruktur tersebut dapat berjalan dengan baik. Divisi ini bertanggung jawab atas ketersediaan infrastruktur. Selain itu divisi ini memiliki fungsi lain yaitu melakukan pengembangan sistem yang dapat berjalan secara efisien.
• CS Opr. Performance CS Reporting, Human Performance Reporting
Divisi ini memiliki tugas untuk menganalisis data dan mengolah data sehingga data tersebut dapat tersaji ke dalam bentuk sebuah laporan - laporan atau report yang nantinya akan dibutuhkan oleh divisi-divisi lain. Melalui laporan-laporan tersebut, dapat diketahui apakah Key Performance Indikator (KPI) telah terpenuhi atau belum terpenuhi. Pembuatan report berdasarkan KPI-KPI dari setiap unit yang ada seperti pada unit premium call atau unit-unit XL Center.

C. Produk dari PT. XL Axiata Tbk
Kartu XL Prabayar

Kartu XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu 'ProXLBebasJempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini diawali pada 1 Agustus 2007 dengan menyatukan voucher isi ulang untuk kedua produk dan diresmikan pada 1 Januari2008 dengan peluncuran merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877.
1. Kartu Perdana ProXL
Kartu Perdana ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997 setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama menjadi XL. dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sepuasnya, sampai yang terakhir, gratis menelepon pada waktu-waktu tertentu.

2. Kartu Perdana Bebas

Kartu Perdana Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya.

3. Kartu Perdana Jempol

Kartu Perdana Jempol diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Jempol awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara (yang kemudian dikembangkan menjadi produk tersendiri, Jimat). Dalam perkembangannya, Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan pesan singkat (SMS), terakhir dengan tarif Rp45/sms ke semua operator. Perkembangan Jempol sangat kurang jika dibandingkan dengan Bebas, hanya menyumbang sekitar 25% dari total pendapatan produk prabayar XL.

4. Kartu Perdana Jimat

Kartu Perdana Jimat diluncurkan pertama kali pada pertengahan tahun 2006. Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah. Perkembangan Jimat juga bernasib sama dengan Jempol.

Kartu XL Pascabayar

Kartu XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar.

Referensi














Sabtu, 16 Juni 2012

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR 4


MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT




  





DISUSUN OLEH  :


NAMA : AGUS PRIYONO
NPM : 18111289
KELAS : 1KA33
FAKULTAS : ILMU KOMPUTER
JURUSAN : SISTEM INFORMASI





UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2011/2012



Topik Makalah
CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT

Kelas  :  1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 15 Juni 2012
Tanggal Upload Makalah  : 16 Juni 2012

 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
18111289
Agus Priyono



Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA




i




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang selalu senantiasa memberikan nikmat dan karunianya kepada saya, karena berkat nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa saya sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad S.A.W , agar kita kelak diberi keselamatan di hari akhir nanti.
            Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sebnayak-banyaknya kepada :
1). Kedua orang tua saya yang memberi saya motivasi dan memberi masukan
2). Bpk. Muhammad Burhan Amin sebagai dosen pembimbing dalam mata kuliah Ilmu Budaya
     Dasar.
3). Teman-Teman kelas 1KA33 yang telah memberikan informasi dan membantu saya.
            Makalah ini berjudul “Citra Individu Dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat”.
            Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya memohon maaf bila dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan dan saya ingin meminta kritik dan saran untuk memperbaiki lagi makalah ini agar menjadi lebih sempurna.

         Jakarta, 15 Juni 2012

                          Hormat Saya

                 Penyusun






ii




DAFTAR ISI

Pernyataan………............................................................................................................     i
Kata Pengantar……..…...................................................................................................     ii
Daftar Isi…......................................................................................................................     iii

Bab 1
Pendahuluan…….............................................................................................................     1
1.Latar Belakang..............................................................................................................     1
2.Tujuan...........................................................................................................................     2
3.Sasaran..........................................................................................................................     2

Bab 2 Permasalahan........................................................................................................      3
1.Strenghts (Kekuatan)......................................................................................................    3
2.Weakness (Kelemahan).................................................................................................     3
3. Opportunity (Keuntungan)…...............................................................................................    4
4. Threats (Tantangan/Hambatan).....................................................................................    4

Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi................................................................................    5
1.Kesimpulan......................................................................................................................   5
2.Rekomendasi....................................................................................................................   5
3.Referensi.........................................................................................................................    6











iii



BAB 1
PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang
Pada dasarnya, manusia dituntut untuk mengerti, memahami dan mewujudkannya secara nyata arti dari citra dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya secara individu tapi juga secara keluarga. Dalam kehidupan, kita pasti pernah mengenal dan mengetahui arti dari citra itu sendiri.
Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.
Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.
Sedangkan Lingkungan Masyarakat adalah kelompok-kelompok dari keluarga yang berasal dari individu-individu. Keterkaitan antara satu dengan yang lain itu sangat mempengaruhi, dalam kelompok keluarga sangat berpengaruh sekali dalam pembentukan suatu Masyarakat karena di dalam setiap keluarga adalah sarana atau tempat pendidikan setiap individu dan setiap individu akan membentuk keluarga-keluarga baru yang akan membentuk suatu masyarakat. Dari hal-hal itulah apabila kita ingin membuat suatu masyarakat menjadi baik maka kita harus mengubah suatu keadaan dari setiap individu yang menjadi komponen masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, saya akan membahas sedikit materi mengenai citra individu dan keluarga dalam mewujudkan tata nilai di masyarakat.






1



2.Tujuan

Tujuan Penulisan Makalah ini Ditujukan untuk :
1.Memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar
2. Memberi Informasi kepada Masyarakat Bahwa betapa pentingnya suatu citra dalam individu maupun dalam keluarga.
3.Menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat tentang citra (image) dalam kehidupan di masyarakat
      4.Berbagi pengetahuan mengenai bagaimana cara memahami Citra Individu dan Keluarga di lingkungan masyarajat
5. Mengurangi dampak negativenya citra di masyarakat.

3.Sasaran

Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh masyarakat khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma yang belum memahami benar akan pentingnya suatu citra individu dan keluarga dalam mewujudkan tata nilai di masyarakat .Selain itu juga makalah ini di tujukan agar mahasiswa dan masyarakat tahu akan citra yang ada di diri sendiri dan keluarga agar tidak berdampak negatif di lingkungannya.













2



BAB II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Citra Individu Dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
1.      Memberikan penilaian khusus kepada individu maupun keluarga
Apabila seseorang sudah memiliki penilaian khusus terhadap suatu individu maupun keluarga, maka cenderung akan lebih mudah mengetahui citra yang ada pada dirinya.

2.      Mempertahankan suatu nilai sosial dalam bermasyarakat
Dalam bermasyarakat suatu nilai sosial itu sangat penting, jika seseorang sudah mempertahankan citra yang baik maka masyarakatpun akan memberikan penilaian yang baik pula terhadap perilaku social yang dimilikinya.

3.      Menciptakan hubungan yang baik  dan harmonis.
Hubungan yang baik dan harmonis dalam suatu lingkungan bermasyarakat perlu di tanamkan agar suatu individu dan keluarga dapat menjalin hubungan yang saling memerlukan di masyarakat.

2.      Kelemahan (Weakness)
1.      Kurangnya kesadaran manusia terhadap arti penting citra
Terkadang manusia sulit menyadari bahwa arti citra itu penting dalam kehidupannya di masyarakat. Sehingga mereka tidak bisa membedakan antara citra yang bernilai postif dengan citra yang bernilai negatif.

2.      Pengaruh sikap atau perilaku negatif dari luar
             Seseorang sering kehilangan citra pada dirinya karena mudah dipengaruhi oleh perilaku-
             perilaku yang tidak baik dari luar yang mungkin dapat membuat dirinya kurang dihargai
            dalam masyarakat.
3
3.      Adanya Sifat yang mementingkan dirinya sendiri atau keluarga
Rasa yang memeningkan diri sendiri atau egois ini dapat merusak citra individu dan keluarga di masyarakat

3.      Peluang (Opportunity)
1.      Memudahkan dalam memberikan citra yang positif di masyarakat
Suatu individu dan keluarga akan lebih mudah memberikan citra yang positif di masyarakat apabila mereka sudah memberikan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Mendorong seseorang untuk mencerminkan suatu gambaran perilakunya
Seseorang dapat mencerminkan suatu gambaran perilakunya secara spesifiksasi terhadap masyarakat karena adanya dorongan dari diri sendiri dan lingkungannya.

3.      Menciptakan Sifat saling menolong dan membantu di masyarakat
Sifat tolong menolong dan saling membantu sangat penting dalam kehidupan di sekitar lingkungan masyarakat karena sifat ini dapat mempererat tali silahturahmi sesama individu dan terutama sesama keluarga.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
1.      Memberikan citra yang negatif
Jika individu dan keluarga sudah memberikan citra yang negatif dalam masyarakat, maka bisa terjadi perbedaan perilaku sosial yang berdampak buruk.

2.      Pengaruh dari luar yang dapat membuat citra bersifat tidak baik
Pengaruh buruk dari luar akan selalu membuat citra seseorang dipandang tidak baik dalam masyarakat.

3.      Ketidak pedulian akan penilaian seseorang terhadap citra
Ketidak pedulian akan penilaian seseorang terhadap citra dapat mengakibatkan hambatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
4


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.    Kesimpulan
1.      Suatu individu maupun keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam menciptakan tata nilai di masyarakat.

2.      Jika individu dan keluarga bersikap sopan santun dan baik di masyarakat maka citra mereka otomatis akan baik pula di masyarakat begitu pun sebaliknya.

3.      Hubungan yang baik antara individu, keluarga dan masyarakat akan menumbuhkan rasa ingin selalu berhubungan baik di lingkungan sekitar mereka.


B.  Rekomendasi
1.      Kita Harus Mempertahankan nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.
2.      Meningkatkan lagi kesadaran akan pentingnya arti citra.
3.      Menciptakan rasa saling tolong menolong dan saling memabantu dalam masyarakat
4.      Selalu memberikan citra yang positif terhadap masyarakat.












5



Referensi

























6